Cinta
memang seperti sebuah dunia khayalan tanpa batas. Dia bisa berubah menjadi apa
saja. Marah,, benci, suka,, menyakitkan sudah menjadi bumbu umum dalam dunia
cinta. Tak usah jauh – jauh,, aku sendiri juga ‘terkadang’, oh bukan,, lebih
tepatnya ‘selalu’ puyeng,, gregetan dan harap – harap cemas jika masuk kedalam dunia cinta yang tak
berujung dan tak bertepi ini.. (bingung gak tuch..) aku percaya cinta si sebenarnya (cielahh),
karena aku yakin setiap cinta,, selalu membawa cerita. Itu yang aku rasakan..berulang
kali terjerembab kedalamnya, aku selalu di buat takut. Takut jika cinta ku tak
terbalas (faktor nasib). Selalu dibuat cemas saat tak bertemu
dan dibuat benci saat dia berbuat sesuatu yang menurut ‘pikir’ ku itu sesuatu
yang fatal untuk dilakukan. Aku menyadari betul aku tak sempurna, berharap
sesuatu yang sangat, sangat,, dan sangat sempurna darimu. Saat menyadari itu
kau sudah pergi jauh melayang keangkasa dan lebur bersama atmosfir (ato mungkin
dibawa kabur alien?!). Saat kau mulai terlupakan,, kau muncul lagi sambil bawa
cinta dan cerita yang baru(padahal aku ngarep bawa salep anti kurap). Aku
kembali terjerumus kedalamnya.. mulai merasakan rasa yang sama pada awal – awal
seperti cinta yang lalu.. kemudian,, yah, adegan lama terjadi lagi kau menghilang
perlahan bersama waktu. Berkali – kali seperti itu tak membuatku kapok bermain
dengan virtual dunia cinta denganmu. Tapi entah saat ini,, aku serasa di tepi
jurang cinta, aku bingung akankah aku maju dan berending sama?! Atau perlukah
aku maju dan berharap endingnya berbeda?! Atau.. aku hanya perlu diam dan
menanti kau menjemput?? Bak si kemarau yang mengharap hujan.. saat ini bagiku
kau memang indah,, bisa jadi cerita cinta ini berbeda. Tapi aku tak mau membuat
diriku kembali terjerembab dan terjerumus di dalamnya hanya karena kepercayaan
diriku yang terlalu tinggi. Dan menyadari semua berending “hampir” sama. kau
laksana awan yang diselimuti mendung, begitu teduh tapi menyimpan air. Air yang
membasahi jiwaku. Entah dengan indah atau derita. mungkin saat ini meski lemot
aku mulai memahami arti sikapmu (yang memakan waktu berabad-abad :p) meski
begitu satu hal yang terpenting adalah belajar, belajar menjadi dewasa dan
memahami arti hidup (meski belum terlalu paham,, -efek lemot -_- a).
pura – pura menghilang dan tak peduli dengan
kabarmu adalah bentuk kepengecutanku yang berimbas jadi kecut pada kedua kelek
ku (padahal dari dulu lho /(n,n)> aku takut untuk jujur dan memahami betul akan
jadi seperti apa aku nanti. cepatlah menghilang lebur bersama atmosfir yang
termakan polusi ,, Meski hati kecilku berteriak
“jangan pergi!” hahahaa lucu
memang,, menyadari aku Berharap sesuatu yang gak pastipun akan tetap menyakitkan.. jadilah
kenangan terindah yang tak terungkap. untuk saat ini ,, kau hanya untuk dikagumi,, kau indah seperti
itu. mungkin ini saat yang tepat untuk bilang aku membencimu! Aku benci dengan
semua yang kau miliki. Sikap cuekmu yang membuat jantungku deg – degan, sikap
pendiamu yang buat ku slalu menebak - nebak,, bahkan senyum sinismu saat kita
bertemu yang membuat aku merinding. aku benci saat tau otaku slalu dipenuhi
sampah senyuman dari wajahmu (makanya pelajaran gag perna masuk di otak,, abis
isinya kamu semua (>,<) aku membenci saat melihat status mu yang membuat
hati ini jadi gag karuan (sama kayak wajahku soalnya) dan inilah saat yang
tepat untuk aku bilang AKU MEMBENCIMU !
karena menyadari betul.. aku tak merelakanmu bermigrasi dari hati dan otaku!
Pesenan : terkadang cinta perlu dipelajari dan dipahami,, tetapi hal yang lebih penting adalah mempelajari dan memahami hidup,, karena cinta ‘bagian’ dari hidup..
Pesenan : terkadang cinta perlu dipelajari dan dipahami,, tetapi hal yang lebih penting adalah mempelajari dan memahami hidup,, karena cinta ‘bagian’ dari hidup..
Woyo! Salam Awet Gila..!! \(n,n)/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar